Selasa, 30 April 2013
Harga Terbaru Hijab Modern
ARTKEA Artkea Jilbab Pesta Plisket Dusty Pink
Tampil elegan dan anggun dalam sekejap, kenakan Artkea Jilbab Pesta Plisket Dusty Pink. Dipercantik ornamen kristal beads yang mewah. Simpel dan praktis! less
RP 249.900
- 1 Set perlengkapan hijab
Detail inner:
- Material: katun
- Warna hitam
- Model bergo langsung pakai
Detail turban:
- Model vintage
- Warna light grey
- Detail kerut dan twist
- All size less
- Material: katun
- Warna hitam
- Model bergo langsung pakai
Detail turban:
- Model vintage
- Warna light grey
- Detail kerut dan twist
- All size less
RP 139.000
Senin, 29 April 2013
Kebebasan Beragama dan Toleransi Antar Umat Beragama Dalam Perspektif Akidah Islam
Islam adalah
agama yang toleran, agama yang penuh kasih sayang yang selalu menghormati antar
umat beragama. Bukankah dalam Al-Quran dikatakan bahwa “Bagiku agamaku
dan bagimu agamamu”(QS.Al-kafirun:6) bukankah itu adalah salah satu
pengakuan Islam terhadap keberagaman agama, bahkan Rasulullah sendiri
mencontohkan ketika Rasul berzakat dia juga memberikan Zakatnya kepada orang
yahudi, ketika ditanya orang yahudi mengapa Rasulullah memberi zakat kepadanya
padahal dia bukan seorang muslim, Jawab beliau “Engkau adalah tetanggaku, dan
aku wajib memuliakan Saling Menghormati Sesama
Sebagai makhluk sosial manusia
mutlak membutuhkan sesamanya dan lingkungan sekitar untuk melestarikan
eksistensinya di dunia. Tidak ada satu pun manusia yang mampu bertahan hidup
dengan tanpa memperoleh bantuan dari lingkungan dan sesamanya.
Dalam konteks ini, manusia harus
selalu menjaga hubungan antar sesama dengan sebaik-baiknya, tak terkecuali
terhadap orang lain yang tidak seagama, atau yang lazim disebut dengan istilah
toleransi beragama.
Toleransi beragama berarti saling
menghormati dan berlapang dada terhadap pemeluk agama lain, tidak memaksa
mereka mengikuti agamanya dan tidak mencampuri urusan agama masing-masing.
Ummat Islam diperbolehkan bekerja sama dengan pemeluk agama lain dalam aspek
ekonomi, sosial dan urusan duniawi lainnya.
Dalam
sejarah pun, Nabi Muhammad Saw telah memberi teladan mengenai bagaimana hidup
bersama dalam keberagaman.
(1) Tidak Ada
Paksaan Dalam Beragama
Dalam soal beragama, Islam tidak
mengenal konsep pemaksaan beragama. Setiap diri individu diberi kelonggaran
sepenuhnya untuk memeluk agama tertentu dengan kesadarannya sendiri, tanpa
intimidasi.
Di dalam al-quran pun dijelaskan:
(QS.
Yunus;99-100).
(QS. Al Kahfi; 29)
Persoalan keyakinan atau beragama
adalah terpulang kepada hak pilih orang per orang, masing-masing individu,
sebab Allah Subhanahu wata’ala sendiri telah memberikan kebebasan kepada
manusia untuk memilih jalan hidupnya.
Manusia oleh Allah Subhanahu wata’ala diberi peluang untuk menimbang secara
bijak dan kritis antara memilih Islam atau kufur dengan segala resikonya. Meski
demikian, Islam tidak kurang-kurangnya memberi peringatan dan menyampaikan
ajakan agar manusia itu mau beriman.
(2) Dalam Aqidah Tidak Ada Toleransi
Jika dalam aspek sosial
kemasyarakatan semangat toleransi menjadi sebuah anjuran, ummat Islam boleh
saling tolong menolong, bekerja sama dan saling menghormati dengan orang-orang
non Islam, tetapi dalam soal aqidah sama sekali tidak dibenarkan adanya
toleransi antara ummat Islam dengan orang-orang non Islam.
Rasulullah Shollallahu alaihi
wasallam tatkala diajak ber-toleransi dalam masalah aqidah, bahwa pihak kaum
Muslimin mengikuti ibadah orang-orang kafir dan sebaliknya, orang-orang kafir
juga mengikuti ibadah kaum Muslimin, secara tegas Rasulullah diperintahkan oleh
Allah Subhanahu wata’ala untuk menolak tawaran yang ingin menghancurkan prinsip
dasar Aqidah Islamiyah itu. Allah Ta’ala berfirman: Katakanlah: “Hai
orang-orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu
bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah. Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah
apa yang kamu sembah, Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang
Aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukkulah,
agamaku.”(QS.al-kaffirun:1-6)
Dalam setiap melaksanakan sholat,
sebenarnya ummat Islam telah diajarkan untuk selalu berpegang teguh terhadap
aqidah Islamiyah dan jangan sampai keyakinan ummat Islam itu sedikit pun
dirasuki oleh virus syirik, yaitu dengan membaca: “Sesungguhnya Aku menghadapkan
diriku kepada Rabb yang menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung kepada
agama yang benar, dan Aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan
Tuhan. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya milik Allah,
Tuhan semesta alam. Tidak ada yang menyekutui-Nya.
Q.S.Ali imran (85)
Siapa yang menginginkan kebahagiaan
dan kemuliaan di dunia dan akhirat, tidak ada jalan kecuali beriman kepada
Allah Subhanahu wata’ala dan beribadah kepada-Nya. Kemuliaan itu tidak bisa
dicapai dengan menyembah selain Allah Ta’ala. Kemuliaan hanya milik Allah
semata. “Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan
itu semuanya. Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang
saleh dinaikkan-Nya. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka
azab yang keras, dan rencana jahat mereka akan hancur.
Contoh
Toleransi Agama
1)
Pada awal memulai kehidupannya
dimadinah langkah pertama yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw adalah
menyatukan masyarakat di madinah dan sekitarnya, yang terdiri dari beberapa
suku dan agama langkah strategis ini melahirkan “Piagam Madinah” yang meletakan
dasar-dasar kehidupan berbangsa dan bernegara bagi masyarakat majemuk. Dalam
Piagam Madinah tersebut diatur hubungan antara sesama anggota komunitas islam
dengan komunitas lainnya, antara lain:
a.
Saling
membatu dalam pengamanan wilayah Madinah
b.
Membela
warga yang teraniaya
c.
Menghormati
kebebasan beragama dan beribadah
d.
Menjaga
hubungan bertetangga yang baik
e.
Mengadakan
musyawarah apabila terjadi sesuatu diantara mereka
2.
Khalifah
Umar bin Khattab r.a. waktu menerima berita bahwa pasukan islam telah menguasai
al-Quds (yuressalam), segera dikirimkan perintah kepada komandan pasukannya,
dimana isi perintah tersebut:
a.
Berikan
jaminan keamanan kepada penduduk,baik jiwanya,harta miliknya,maupun rumah-rumah
ibadahnya.
b.
Jangan
mengganggu dan merusak gereja-gerejanya ,atau salib-salibnya
c.
Jangan
mengganggu atau menggambil barang-barang fasilitas peribadatan yang mereka
miliki.
Rambu-rambu kerukunan dalam kehidupan beragama dalam
masyarakat majemuk,antara lain dikemukakan dalam Al-quran surat al-hujarat ayat
11-12 untuk kerukunan antara sesame umat seiman,yang intiny:
a.
Jangan sampai
satu kelompok menghina kelompok lain.
b.
Jangan
saling mencela
c.
Jangan
menyebut kelompok tertentu dengan kesan melecehkan.
d.
Jangan suka
berpra sangka buruk terhadap pihak lain.
e.
Jangan suka
mencari-cari kesalalahan orang
f.
Jangan
menyebar isuyang merugikan orang lain
Minggu, 21 April 2013
About Suharto
Jend. Besar TNI Purn. Haji Muhammad Soeharto, (ER, EYD: Suharto) (lahir di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta, 8 Juni 1921 – meninggal di Jakarta, 27 Januari 2008 pada umur 86 tahun) adalah Presiden Indonesia yang kedua (1967-1998), menggantikan Soekarno. Di dunia internasional, terutama di Dunia Barat, Soeharto sering dirujuk dengan sebutan populer "The Smiling General" (bahasa Indonesia: "Sang Jenderal yang Tersenyum") karena raut mukanya yang selalu tersenyum di muka pers dalam setiap acara resmi kenegaraan.
Sebelum menjadi presiden, Soeharto adalah pemimpin militer pada masa pendudukan Jepang dan Belanda, dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal. Setelah Gerakan 30 September, Soeharto menyatakan bahwa PKI adalah pihak yang bertanggung jawab dan memimpin operasi untuk menumpasnya. Operasi ini menewaskan lebih dari 500.000 jiwa.[2][3]
Soeharto kemudian mengambil alih kekuasaan dari Soekarno, dan resmi menjadi presiden pada tahun 1968. Ia dipilih kembali oleh MPR pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. Pada tahun 1998, masa jabatannya berakhir setelah mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei tahun tersebut, menyusul terjadinya Kerusuhan Mei 1998 dan pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa. Ia merupakan orang Indonesia terlama dalam jabatannya sebagai presiden. Soeharto digantikan oleh B.J. Habibie.
Peninggalan Soeharto masih diperdebatkan sampai saat ini. Dalam masa kekuasaannya, yang disebut Orde Baru, Soeharto membangun negara yang stabil dan mencapai kemajuan ekonomi dan infrastruktur.[4][5][6][7] Suharto juga membatasi kebebasan warganegara Indonesia keturunan Tionghoa, menduduki Timor Timur, dan dianggap sebagai rezim paling korupsi sepanjang masa dengan jumlah $AS 15 miliar sampai $AS 35 miliar.[8] Usaha untuk mengadili Soeharto gagal karena kesehatannya yang memburuk. Setelah menderita sakit berkepanjangan, ia meninggal karena kegagalan organ multifungsi di Jakarta pada tanggal 27 Januari 2008
Minggu, 14 April 2013
Langganan:
Postingan (Atom)